This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, May 9, 2014

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM



Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang dinamis. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus selalu dikembangkan dan disempurnakan agar sesuai dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masyarakat yang sedang membangun. Pengembangan kurikulum harus didasarkan pada prinsip-prinsip pengembangan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar hasil pengembangan kurikulum tersebut sesuai dengan minat, bakat, kebutuhan peserta didik, lingkungan, kebutuhan daerah sehingga dapat memperlancar pelaksanaan proses pendidikan dalam rangka perwujudan atau pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Terdapat banyak prinsip yang mungkin digunakan dalam pengembangan kurikulum. Macam-macam prinsip ini bisa dibedakan dalam dua kategori yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.  Prinsip umum biasanya digunakan hampir dalam setiap pengembangan kurikulum dimanapun. Di samping itu, prinsip umum ini merujuk pada prinsip yang harus diperhatikan untuk dimiliki oleh kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen yang membangunnya.

Prinsip khusus berarti prinsip yang hanya ada dalam keadaan dan situasi tertentu. Prinsip khusus ini juga merujuk pada prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan komponen-komponen secara tersendiri dalam sebuah kurikulum. Prinsip khusus dapat berupa prinsip yang digunakan untuk mengembangkan komponen tujuan, serta prinsip untuk mengembangkan komponen isi kurikulum dan prinsip-prinsip yang mengembangkan komponen-kompenen dalam kurikulum itu sendiri. Meskipun demikian perkembangan kurikulum harus bersifat fleksibel yang dapat memenuhi segala kebutuhan peserta didik. Dalam kurikulum harus terdapat suatu sistemtertentu yang dapat memberikan alternatif dalam mencapai tujuan  tertentu. Pengembangan kurikulum harus menggunakan berbagai metode atau cara tertentu sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu.

1.      Prinsip Umum

     Prinsip Kontinuitas

Prinsip kontinuitas adalah kurikulum yang dikembangkan secara berkesinambungan yang meliputi kesinambungan antarkelas ataupun antarjenjang pendidikan. Hal ini di lakukan agar proses pendidikan atau belajar siswa dapat lebih baik dan berkesinambungan. Kelas ataupun kemampuan siswa yang rendah harus di jadikan sebagai acuan agar dapat dilanjutkan pada jenjang ataupun kelas yang lebih tinggi.

Dengandemikianakanterhindardaritidakterpenuhinyakemampuanprasyaratawalsiswa (prerequisite) untrukmengikutipendidikanpadakelasataujenjangpendidikan yang lebihtinggi, jugaterhindardariadanyapengulangan-pengulangan program danaktivitasbelajar yang tidakperlu (negatively over laping) yang bisamenimbulkanpemborosanwaktu, tenaga, dandana. Untukitu, perluadanyakerjasamadiantaraparapengembangkurikulumdariberbagaikelasdanjenjangpendidikan.

Perkembangan dan proses belajar anak harus berjalan secara berkesinambungan serta tidak putus-putusnya. Maka dari itu, pengalaman belajar yang di sediakan kurikulum harus berkesinambungan antar satu tingkat kelas, dengan kelas yang lainnya, ataupun antarjenjang pendidikan satu dengan yang lainnya, atau bahkan antar jenjang pedidikan dengan suatu pekerjaan tertentu. Pengembang kurikulum haruslah dilakukan secara serempak agar ditemukannya suatu kurikulum yang baru dan sama serta berhubungan antara sekolah satu dengan yang lain, atau bahkan dari jenjang SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi yang saling berkesinambungan dalam hal pengembangkan kurikulumnya.


 


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Dalam pengembangan kurikulum, seseorang biasanya menggunakan beberapa prinsip sebagai acuan agar kurikulum yang dihasilkan memenuhi harapan siswa, pihak sekolah, orang tua, masyarakat pengguna, dan tentunya pemerintah.Prinsip berorientasi pada tujuan berkenaan bahwa setiap komponen yang dikembangkan harus mengacu pada tujunan. Ada beberapa prinsip yang digunakan dalam menggembangkan kurikulum, prinsip tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu prinsip secara umum dan prinsip khusus.

Prinsip yang secara umum digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum adalah prinsip kontinuitas, prinsip fleksibel, prinsip integritas, prinsip praktis, dan prinsip efektifitas. Sedangan prinsis khusus diantaranya yaitu prisip yang berorientasi pada tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berdasarkan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berdasarkan pemilihan media dan alat pembelajaran, dan prinsip pemilihan kegiatan pengajaran.

1.      PRINSIP KONTINUITAS

2.      PRINSIP FLEKSIBEL

3.      PRINSIP INTEGRITAS


Maksud dari prinsip integritas ini adalah keterpaduan, artinya pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan. Prinsip ini menekankan bahwa kurikulum dirancang untuk mampu membentuk manusia yang utuh, manusia yang berkemampuan selaras dengan lingkungan hidup sekitarnya, manusia yang mampu menjawab berbagai persoalan/permasalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Maka dari itu, kurikulum harus dapat mengembangkan berbagai keterampilan hidup (life skills).

Life skills merupakan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi permasalahan hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, dan kemudian secara proaktif dan kreatif menemukan jalan keluar atau solusi sehingga mampu mengatasi berbagai masalah hidup dan kehidupan.

Suatu keterampilan hidup dapat dipilah menjadi lima, yaitu:

1.      Keterampilan mengenal diri sendiri (self awarenes) atau keterampilan personal (personal skill).

Keterampilan yang berkaitan dengan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat, dan warga negara serta menyadari dan mensyukuri kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dan menjadikannya sebagai modal untuk meningkatkan kualitas pribadinya sebagai individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

2.      Keterampilan berpikir rasional (thinking skill).

Keterampilan ini meliputi keterampilan menggali dan menemukan informasi, keterampilan dalam mengolah dan menetapkan keputusan, dan keterampilan dalam memecahkan masalah kehidupan.

3.      Keterampilan sosial (social skill)

Meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan bekerja sama untuk menumbuhkan keharmonisan antara satu individu dengan individu lain.

4.      Keterampilan akademik (academic skill)

Berkaitan dengan kemampuan berpikir ilmiah, yakni memahami masalah, mengidentifikasi variabel, merumuskan hipotesis, dan melaksanakan penelitian.

5.      Keterampilan vokasional (vocational skill)

Keterampilan ini disebut juga dengan keterampilan kejujuran yang berkaitan dengan bidang pekerjaan tertentu yang ada di masyarakat.


Keterampilan-keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan, ketika individu melakukan suatu kegiatan/tindakan, maka tindakan individu tersebut melibatkan aspek fisik, mental, emosional, dan intelektual. Perbedaan antara individu yang memiliki keterampilan hidup dengan yang tidak memiliki keterampilan hidup adalah pada kualitas tindakan yang dilakukan.